Tradisi Tionghoa

Selain klenteng sebagai tinggalan arkeologi, tradisi masyarakat Tionghoa yang sudah turun temurun dilaksanakan. Upacara hari raya yang dikenal masyarakat tionghoa yaitu:

Tahun baru Tionghoa (imlek / yinli)

Tahun baru tionghoa biasa dikenal dengan imlek, yang dilaksanakan pada setiap tanggal 15 bulan pertama penanggalan tionghoa yang mengikuti gerak bulan atau bulan februari tahun masehi. Menjelang tahun baru, banyak orang tionghoa melakukan apa yang dinamakan “sembahyang tahun baru” di depan “meja abu” bagi keluarga yang memelihara abu. Sembahyang tahun baru ini diperuntukkan bagi arwah leluhur, yang oleh orang tionghoa disebut hari “Dji Kao-kao”.

Cap Go Meh

Pada tanggal 14 malam, sebagaimana juga pada malam esoknya tanggal 15 dirayakan pesta Goan Siao. Di Indonesia pesta ini lebih dikenal dengan nama Cap Go Meh.

Goan Siao merupakan kata lain dari Cap Go Meh yang artinya “malam goan”. Kata Goan singkatan dari Sing Goan yang artinya bulan pertama tanggal 15, sehingga Goan Meh ialah malam tanggal 15. Ini arti sebutan Cap Go Meh, karena Cap Go = 15 dan Meh = Malam.

Pada perayaan Cap Go Meh tidak ada upacara khusus. Hanya beberapa keluarga mengatur meja sembahyang di halaman muka rumahnya. Mereka melakukan “Sembahyang Sam Kai”, yakni sembahyang kepada: Langit, Bumi dan Manusia.

Ceng Beng atau Ceng Ming

Menurut pertanggalan masehi, hari Ceng Beng ini jatuh pada tanggal 5 atau 6 April. Ceng berarti “Bersih” atau “Murni”, Beng ialah “terang”. Jadi Ceng Beng artinya “Bersih Terang”.

Pada hari tersebut keluarga masyarakat Tionghoa berziarah ke makam leluhur mereka dengan membawa batang dupa, lilin, kertas sembahyang dan sedikit sesajian. Sebelum upacara sembahyang, mereka membersihkan kuburan leluhur mereka.

Phe Cun atau Toan Yang

Pesta ini diadakan pada bulan kelima imlek dengan menggunakan perahu-perahu naga yang diiringi ritme gendering. Perahu ini di hias dengan indah, hidangan di bawa keatas perahu sambil menikmati hidangan yang lezat serta music yang gembira. Pesta ini merupakan salah satu pesta yang terkenal dalam masyarakat Tionghoa.

Perayaan Phe Cun ini untuk memperingati seorang patriot besar Kut Goan. Ia adalah seorang negarawan besar, tokoh pendamai, penyair kenamaan, dan seorang filsuf. Kut Goan seorang menteri dan tokoh legendaris Tiong Hoa yang mati bunuh diri dengan cara menenggelamkan diri di sungai Mi Lo Profinsi Hunan karena tidak tega melihat negaranya hancur diserang Negara lain. Oleh karena itu setiap tanggal tersebut banyak orang berbondong-bondong pergi ke sungai dan melemparkan sekepal nasi yang dibungkus dengan daun bamboo yang dikenal dengan bacang yang artinya kue yang berisi daging babi.

Cioko

Adalah upacara sembahyang keistimewaan dalam bulan ketujuh dalam penanggalan Tionghoa yang dikenal dengan nama sembahyang rebutan. Sembahyang ini diadakan untuk memberikan makan banyak roh yang tidak sempat atau tidak lagi disembahyangi oleh keluarganya.

Bulan Purnama (tanggal 15 bulan kedelapan)

Upacara yang diselenggarakan pada tanggal 15 kedelapan penanggalan Tionghoa ini sebenarnya tidak begitu dikenal, justru kue yang menyertainya yang disebut kue bulan atau Tian Ciu Pia (Kue Chung Chiu). Di Tionghoa perayaan ini disebut Chung Chiu.




0 komentar:

Posting Komentar